Ketgam : Foto Bersama Ketua Umum Fast Respon Nusantara (FRN) Agus Florezee Di Warkop Daeng Jama Kendari pada malam Sabtu (09/09).
KENDARI, TERKINI INDONESIA.comPara Petinggi Polri Sangat Tau Persis, Visi Misi Ketua Umum Fast Respon (FRN) Berkunjung dari Provinsi satu kepada Provinsi Lain, diantarnya memulihkan hubungan Polisi dan Masyarakat.
“Jadi peran media sangat di perlukan untuk memulihkan hubungan polisi dan masyarakat, agar media aktiv dalam pemberitaan terkait kinerja kepolisian, sebab masih jauh lebih banyak polisi yang baik dari pada ⁰oknum-oknum polisi nakal,” ucapnya di sela-sela ngopi bareng bersama puluhan wartawan di Kendari pada Jumat (09/09) di salah satu Warkop tempat ngumpulnya para kuli tinta.
Kunjungan Agus Floreze mendapatkan Simpatik dari Awak Media, bahkan kedatangannya ditunggu tunggu, agar mendapatkan Kebebasan dari sikap Kriminalisasi
Sehingga selama Agus Flores datang di Daerah Kendari di dampingi puluhan media.
Aguspun mengatakan bahwa Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit memberikan Ekspresi Media Pers untuk Berkreatif.
” tidak ada penekanan kepada Wartawan, kalau sudah memenuhi 5 W + 1 H muat saja, tidak perlu khawatir, saya didepan kalian , kalau ada yang mengkriminalisasi kalian orang Oknum Mafia,” tegas Agus.
Aguspun katakan , tidak ada Istilah Bahwa Polri membuat kerenggangan dengan Wartawan, karena hal itu merupakan sikap Oknum menakuti wartawan.
” Pokoknya teman teman bekerja sesuai profesinya, awasi itu tambang nikel, BBM ilegal, yang namanya ilegal itu sangat merugikan keuangan negara, sebab Ilegal itu tak bayar pajak, biar para mafia pertambangan tidak bisa tenang, muat dimedia kalian, karena penguasa Negara ini salah satu Media Pers,” pungkasnya.
Dia pun mengharapkan agar kehadiran sejumlah perusahaan tambang di Sultra semoga bisa berdampak pada masyarakat bawah, jangan hanya orang-orang tertentu saja yang kebagian, tetapi lebih ke masyarakat miskin utamanya masyarakat yang bermukim di sekitar zona tambang agar di perhatikan dana kompensasi buat masyarakat, sebab kehadiran tambang itu tentu ada dampak yang ditimbulkan, seperti dampak sosial, lingkungan, kesehatan, terus pencemaran dan lainnya.
“Maka perusahaan ini harusnya wajib memberikan dana kompensasi kepada masyakat utamanya yang bermukim di dekat zona tambang, ” di harap para pemilik IUP di Sultra harus sadar hal ini untuk membantu memulihkan perekonomian di Indonesia dan khususnya Sultra ini.
Dari info yang di dapat oleh tim FRN ternyata di Sultra ini ada puluhan IUP tambang yang sudah resmi sehingga ini merupakan angin segar buat masyarakat Sultra, dengan harapan kehadiran tambang di Sultra bisa berdampak positif bagi masyarakat.(**)
Editor ( Sultan Bakri M )



